Kuliah ; Investasi atau Buang-buang Uang?
Sejak lama, asumsi ini sudah menancap di benak banyak orang: kuliah itu buang-buang uang. Pendidikan tinggi, dengan segala biaya yang melambung tinggi, sering kali dianggap hanya memperbesar pengeluaran tanpa jaminan hasil yang sepadan. Terutama bagi keluarga dari kalangan menengah ke bawah, seperti keluarga pas Pasan yang berlatar belakang petani/buruh bangunan. Namun, benarkah anggapan ini?
Mari kita jujur, biaya kuliah memang tak main-main. Dari uang pangkal, biaya semester, hingga kebutuhan sehari-hari selama kuliah, semua itu menumpuk menjadi beban yang cukup berat. Tidak heran jika banyak orang tua yang berpikir dua kali sebelum mengizinkan anaknya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Terlebih lagi, banyak lulusan yang akhirnya menganggur atau bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan jurusan mereka. Ini menambah panjang daftar alasan mengapa kuliah dianggap buang-buang uang.
Namun, mari kita lihat dari perspektif lain. Kuliah bukan sekadar tentang gelar yang disandang, tetapi tentang proses belajar yang dilalui. Di bangku kuliah, mahasiswa tidak hanya belajar ilmu akademis, tetapi juga soft skills yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti berpikir kritis, manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi. Ini adalah investasi jangka panjang yang sering kali tidak terlihat hasilnya dalam waktu singkat.
Sebuah penelitian dari World Economic Forum menyebutkan bahwa mereka yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memiliki pendapatan lebih tinggi dan stabilitas pekerjaan yang lebih baik dibandingkan mereka yang hanya lulusan SMA. Meskipun biaya kuliah tinggi, potensi pendapatan yang lebih besar di masa depan bisa menjadi penyeimbang yang sepadan.
Contoh nyata bisa kita lihat dari banyak tokoh sukses yang berasal dari kalangan sederhana namun berhasil karena pendidikan tinggi. Sebut saja Najwa Shihab, seorang jurnalis ternama yang juga putri seorang menteri. Meskipun berasal dari keluarga terdidik, perjalanannya tidak mulus begitu saja. Ia harus berjuang keras di dunia pendidikan dan karier jurnalistik hingga bisa mencapai posisinya sekarang.
Kisah inspiratif lain datang dari Dedi Mulyadi, seorang anak petani yang kini menjadi salah satu politisi berpengaruh di Indonesia. Melalui pendidikan yang ia tempuh, Dedi tidak hanya mengangkat derajat keluarganya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
Bagi mereka yang merasa berat dengan biaya kuliah, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan. Beasiswa, baik dari pemerintah maupun swasta, bisa menjadi solusi untuk meringankan beban biaya. Selain itu, perguruan tinggi negeri dengan biaya yang lebih terjangkau atau kuliah sambil bekerja bisa menjadi opsi lain.
Penting juga untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat. Dengan demikian, proses belajar akan terasa lebih ringan dan kesempatan untuk sukses di bidang yang ditekuni akan lebih besar.
Pada akhirnya, kuliah bukan sekadar tentang seberapa tinggi gelar yang diraih atau seberapa cepat mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Kuliah adalah tentang proses pengembangan diri, memperluas wawasan, dan membuka peluang lebih besar di masa depan. Jadi, apakah kuliah itu buang-buang uang? Tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Yang jelas, pendidikan adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan pada diri sendiri.