Debat Panas Pilgub Jatim 2024: Adu Strategi Tiga Cagub, Siapa yang Mampu Angkat Madura dari Kemiskinan?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 22:00 WIB


Surabaya – Debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 memanas ketika tiga calon gubernur—Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini beradu argumen tentang cara terbaik mengatasi kemiskinan di Madura. Dalam debat yang berlangsung pada Jumat malam (18/10/2024), masing-masing kandidat mencoba mencuri perhatian publik dengan gagasan mereka untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Madura. Topik ini menjadi pusat perhatian, mengingat Madura selama ini dikenal dengan potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap.


Luluk Nur Hamidah tampil percaya diri dan tajam. Ia memilih ikon Suramadu dalam sesi debat untuk mengupas permasalahan mendalam tentang demografi, kemiskinan, dan kesenjangan di Madura. Langsung saja, Luluk menantang Khofifah dengan pertanyaan yang mengundang perhatian: "Apa langkah konkret Anda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura?" Menurut Luluk, Jembatan Suramadu seharusnya bisa menjadi "jalan emas" bagi ekonomi Madura, bukan sekadar penghubung fisik.


"Suramadu belum jadi jembatan ekonomi. Kita perlu menggerakkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di Madura agar menjadi kekuatan ekonomi baru," tegas Luluk. 

Ia menyoroti potensi garam Madura yang melimpah dengan kandungan NaCL 97%, yang bisa diolah lebih lanjut sehingga Indonesia tak lagi perlu mengimpor garam dari luar negeri. "Mengapa kita harus impor garam, sementara Madura punya segalanya?" ujarnya penuh semangat.


Khofifah Indar Parawansa tidak tinggal diam. Dengan suara mantap, ia memaparkan sejumlah program yang sudah ia jalankan untuk memperbaiki konektivitas dan infrastruktur di Madura. Ia menyebut pembangunan pelabuhan jangkar di Situbondo, serta pengembangan pelabuhan di Tungkek dan Gili Iyang sebagai upaya penting untuk mempermudah akses antar pulau di Madura. Tidak hanya itu, ia juga menyebut kerjasama dengan PLN untuk menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 22 pulau di Sumenep.


"Kita tak hanya bicara, tapi sudah bertindak. Masyarakat Madura butuh akses listrik dan layanan kesehatan, dan kami hadir dengan kapal medis yang rutin menjangkau pulau-pulau terpencil," ujar Khofifah. Ia juga menegaskan bahwa setiap musim kemarau, pemerintahannya menyiapkan bantuan air bersih menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) bagi masyarakat Madura yang membutuhkan.


Namun, Tri Rismaharini memilih jalur berbeda dalam memaparkan visinya. Ia langsung mengkritisi kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar di Madura, terutama air bersih. Menurut Risma, sebelum berbicara tentang pengembangan ekonomi besar-besaran, kebutuhan fundamental seperti air bersih harus segera dituntaskan.


"Air itu seperti barang langka di banyak daerah Madura yang saya kunjungi. Kalau air saja sulit didapat, bagaimana kita mau bicara soal pertanian dan pengembangan ekonomi?" ujarnya penuh emosi. Risma mengingatkan bahwa tanpa akses air bersih yang memadai, berbagai proyek ekonomi tidak akan berjalan dengan baik.


Risma juga menyoroti potensi produk lokal Madura seperti garam dan tembakau yang menurutnya perlu digarap lebih serius. "Garam Madura bisa jadi produk industri yang bernilai tinggi, bukan sekadar komoditas mentah. Kenapa kita tidak mengubah ini?" tambahnya.



Debat perdana Pilgub Jatim 2024 ini memperlihatkan perbedaan tajam antara pendekatan ketiga kandidat. Luluk mengedepankan hilirisasi dan optimalisasi potensi lokal, Khofifah berfokus pada pembangunan infrastruktur dan layanan terpadu, sementara Risma menekankan pentingnya menyediakan kebutuhan dasar seperti air bersih sebelum merambah proyek besar lainnya.


Masyarakat Jawa Timur kini dihadapkan pada pilihan penting: Siapa yang benar-benar mampu membawa perubahan di Madura? Pilgub Jatim 2024 bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi menentukan siapa yang bisa menjawab kebutuhan dan harapan warga Madura serta membawa kesejahteraan bagi seluruh Jawa Timur. Keputusan ada di tangan warga, dan debat ini menjadi ajang pembuktian nyata bagi para calon gubernur.


Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Ads Section