Foto : Jatim.nu.or.id |
Jombang, 3 Agustus 2024 — KH Anwar Manshur terpilih secara resmi sebagai Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur untuk periode 2024-2029. Penetapan ini dilakukan pada Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-18 Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur di Universitas KH Hasyim Asy'ari, Tebuireng, Jombang. Keputusan ini diumumkan dalam sidang pleno IV yang diadakan pada Sabtu (03/08/2024), menjadi awal dari periode baru kepemimpinan di organisasi tersebut.
Proses penetapan KH Anwar Manshur sebagai Rais PWNU dilakukan melalui mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa), sebuah sistem pemilihan dalam tradisi NU. Ahwa adalah sebuah komite yang terdiri dari ulama-ulama senior yang diberi wewenang untuk memilih pemimpin melalui musyawarah mufakat. Ahwa dipilih dari usulan para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang ada di berbagai daerah. Dalam Konferwil ini, anggota Ahwa terdiri dari tujuh ulama, yaitu KH Miftachul Akhyar, KH Anwar Iskandar, KH Mutawakkil Alallah, KH Fuad Nur Hasan, KH Ubaidillah Faqih, KH Mudatsir Badaruddin, dan KH Anwar Manshur sendiri. Mereka melakukan musyawarah tertutup untuk menentukan Rais PWNU yang baru.
Setiap anggota Ahwa dipilih berdasarkan usulan 45 PCNU yang hadir dalam Konferwil, di mana masing-masing cabang mengajukan nama-nama ulama yang dinilai berkompeten dan memiliki pengalaman luas dalam berkhidmat di NU. Setelah musyawarah, nama KH Anwar Manshur ditetapkan secara mufakat untuk memimpin PWNU Jawa Timur selama lima tahun ke depan.
"Anggota Ahwa sepakat memilih KH Anwar Manshur sebagai Rais PWNU Jatim untuk periode 2024-2029," ungkap H Amin Said Husni, pimpinan sidang Konferwil, saat membacakan hasil musyawarah. Keputusan ini menandai dimulainya masa khidmat baru dengan harapan besar bahwa PWNU Jatim akan semakin berperan aktif dalam pendampingan umat di wilayah tersebut.
KH Anwar Manshur adalah sosok ulama yang dikenal luas di kalangan Nahdliyin (sebutan bagi warga NU) sebagai pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Reputasinya sebagai ulama yang kharismatik dan dihormati menjadikannya pilihan tepat untuk memimpin PWNU di Jawa Timur. Terpilihnya KH Anwar diharapkan dapat memperkuat peran NU dalam mendampingi masyarakat Jawa Timur menghadapi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan keagamaan.
Konferwil ke-18 ini mengusung tema “Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jamiyah dalam Pendampingan Umat” (persatuan dan penguatan organisasi dalam membimbing umat). Tema ini menunjukkan komitmen NU untuk terus menjaga persatuan di tengah dinamika sosial dan tantangan zaman yang terus berkembang. KH Anwar Manshur menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerjasama antara NU dan berbagai elemen masyarakat, memastikan agar program-program sosial dan keagamaan dapat berjalan optimal di seluruh Jawa Timur.
Dengan terpilihnya KH Anwar Manshur, PWNU Jatim menghadapi tugas berat untuk menjawab harapan umat. Masyarakat Jawa Timur menanti langkah-langkah konkrit yang akan diambilnya untuk membawa perubahan positif dan menjaga peran NU sebagai pendamp
ing masyarakat.