Antara Nilai-nilai Islam dan Keselarasannya dengan Realitas Modern & budaya

 


Sudut pandang Kitab Masa'il Wa Qawaid Fil Ihtisab: Antara Nilai-nilai Islam dan Keselarasannya dengan Realitas Modern & budaya

Oleh : Nawa


Kitab Masail Waqawaid Fil Ihtisab adalah karya Abdullah bin Abdurrahman Al-Watban yg saat ini menjadi salah satu rujukan penting dari kalangan salafiyun dalam membahas konsep hisbah (pengawasan moral) dalam Islam. Namun, pendekatan dalam kitab ini sering dikritik karena dianggap terlalu kaku, kurang relevan dengan dinamika masyarakat modern dan latar belakang budaya. Dari sudut pandang ini, kita akan membahas, mengkritisi, serta memberikan alternatif pandangan yg lebih luas berdasarkan rujukan islam serta maqashid syariah, agar nantinya bisa kita pahami dan lebih relevan dengan kompleksitas zaman modern ini.


Dalam kitab ini, Al-Watban menegaskan bahwa hisbah harus dilakukan dengan ketegasan maksimal, bahkan dengan pendekatan yang sering kali terasa tidak memberi ruang pada perbedaan pendapat. Bagi sebagian pembaca, pendekatan ini sangat idealistik—mencoba mewujudkan Islam yang murni di tengah masyarakat. Akan tetapi, pendekatan ini sering kali mengabaikan konteks sosial-budaya dan kemajemukan pemahaman umat Islam.


Kitab ini menekankan pentingnya ketegasan dalam amar ma’ruf nahi munkar, dengan landasan ayat:

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)


Namun, penerapan ayat ini tidak semata-mata bersifat represif atau kasar. Islam menekankan pendekatan yang penuh hikmah dan kasih sayang. Hal ini dijelaskan dalam ayat lain:


ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125)


Pendekatan yang terlalu kaku dalam kitab ini dapat menimbulkan resistensi di masyarakat dan justru mengaburkan pesan Islam yang lembut dan toleran. Dalam konteks modern, pendekatan ini membutuhkan adaptasi agar tetap relevan dengan nilai-nilai budaya dan keberagaman yang ada.


Kitab Masail Waqawaif Fil Ihtisab hanya memandang segala sesuatu dalam kerangka hitam dan putih saja, tanpa memberi ruang bagi perbedaan pendapat. Pendekatan ini sering bertentangan dengan keragaman dalam tradisi Islam. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:


إِنَّ اخْتِلَافَ أُمَّتِي رَحْمَةٌ

"Sesungguhnya perbedaan di antara umatku adalah rahmat." (HR. Al-Baihaqi)


Rasulullah SAW juga menunjukkan toleransi terhadap perbedaan pendapat dalam berbagai kesempatan. Salah satu contohnya adalah ketika beliau memerintahkan para sahabat untuk tidak shalat Ashar hingga sampai di Bani Quraizhah. Sebagian sahabat melaksanakan shalat di perjalanan karena khawatir waktu habis, sementara yang lain mengikuti perintah secara literal. Rasulullah tidak menyalahkan salah satu pihak, menunjukkan fleksibilitas dalam memahami syariat.


Pendekatan ini menunjukkan bahwa perbedaan adalah bagian dari dinamika umat Islam. Sayangnya, dalam kitab ini, penulis kurang menekankan aspek fleksibilitas dan cenderung melihat perbedaan sebagai ancaman, bukan kekayaan intelektual yang seharusnya dirayakan.


Islam sebagai Rahmatan lil Alamin

Ketegasan dalam menegakkan moral tidak boleh mengesampingkan prinsip Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah SWT berfirman:


وَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ إِلَّا رَحۡمَةً لِّلۡعَـٰلَمِينَ

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. "(QS. Al-Anbiya: 107)


Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hisbah. Dalam berbagai hadits, beliau selalu menunjukkan kelembutan dalam menghadapi pelanggaran moral. Salah satu contoh yang terkenal adalah kisah seorang Arab Badui yang buang air kecil di masjid. Para sahabat marah dan hendak menghentikannya, tetapi Rasulullah bersabda:


دَعُوهُ وَلَا تُزْرِمُوهُ

"Biarkan dia dan jangan ganggu dia."

(HR. Bukhari dan Muslim)


Setelah Badui tersebut selesai, Rasulullah dengan lembut menjelaskan bahwa masjid tidak untuk perbuatan seperti itu. Pendekatan ini menunjukkan bahwa hikmah dan kasih sayang jauh lebih efektif dalam menyampaikan pesan Islam dibandingkan sikap keras.


Kitab Masail Waqawaid Fil Ihtisab memiliki nilai-nilai penting, terutama dalam menjaga moralitas umat Islam. Namun, pendekatan yang terlalu ekstrem perlu dilihat kembali agar sesuai dengan maqashid syariah, yakni tujuan syariat yang meliputi perlindungan agama, akal, jiwa, keturunan, dan harta. Sikap ekstrem dapat mengaburkan esensi Islam yang penuh kasih dan toleransi.


Beberapa aspek dalam merekonstruksi pemikiran kita ialah dengan cara di antaranya :

1. Pendekatan Hikmah dan Dialogis: Sebagaimana diajarkan dalam QS. An-Nahl: 125, pendekatan edukasi dan dialog jauh lebih efektif dibandingkan sikap keras.


2. Penerimaan Keragaman: Islam adalah agama yang memuat berbagai pandangan, dan perbedaan pendapat adalah rahmat. Ketegasan tidak boleh mengesampingkan fleksibilitas dalam syariat.


3. Relevansi Kontekstual: Hisbah harus dipahami dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda-beda, agar tetap relevan dan tidak menimbulkan resistensi.


Simpulannya, ialah bahwa Kitab Masail Waqawaif Fil Ihtisab adalah cerminan dari usaha serius seorang ulama salafi untuk menjaga kemurnian Islam. Namun, pendekatan yang terlalu kaku juga dapat menimbulkan resistensi di masyarakat modern yang lebih dinamis. Kritik ini Bukan Bentuk Penolakan, melainkan dorongan untuk memperluas cakrawala dalam memahami Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.


Dengan menyeimbangkan antara ketegasan dan kelembutan, Islam dapat menjadi inspirasi yang relevan dan membumi di era modern tanpa kehilangan esensinya. Mari menjadikan ajaran Islam sebagai panduan yang me

mbawa keberkahan bagi umat manusia. Wallahu A'lam..


Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Ads Section